Hal sederhana yang selalu diajarkan papa: keputusanmu akan menentukan langkahmu selanjutnya, seperti pohon yang bercabang-cabang.
Pilihan selalu ada, bahkan dari hal yang sederhana, waktu kita mulai buka mata di pagi hari. Dan hanya ada SATU keputusan yang dibuat.
Apakah kita memutuskan untuk bangun, atau menarik selimut lagi?
Apakah kita memutuskan untuk tetap di tempat tidur dengan gadget di tangan kita, atau beranjak untuk ambil wudhu?
Selesai sholat, apakah kita memutuskan untuk sejenak di tempat dan berdoa, atau langsung membereskan perlengkapannya?
Apakah kita memutuskan untuk berangkat kerja atau tetap di rumah?
Apakah kita memutuskan memilih hal yang baik dari yang buruk?
Bahkan ketika pilihan sama baiknya, kita pun tetap harus memutuskan, hal yang terbaik diantara yang baik.
Dan setiap keputusan, akan menentukan arah hidup kita.
Saat kita kecil, hanya pilihan-pilihan sederhana yang datang. Tidak sulit bagi seorang anak kecil untuk memilih dan memutuskan.
Saat kita mulai beranjak dewasa, pilihan-pilihan itu mulai rumit. Dan hidup menuntut kita untuk bijak memutuskan.
Keputusan yang dibuat tidak harus SELALU benar, karena kita tidak tahu seberapa rumit 'cabang-cabang' dalam hidup kita. Yang harus kita lakukan adalah, bagaimana untuk bisa memutuskan yang benar, setelah kita salah mengambil keputusan yang salah.
Oleh sebab itu, kita butuh bantuan. Kita butuh penolong. Kita tidak bisa sendiri.
Ya, kita butuh Tuhan. Sebab hanya Tuhan yang Maha Mengetahui, seluruh isi 'cabang' dalam hidup kita.
Hanya Tuhan yang tahu, pilihan mana lagi yang akan muncul setelah satu keputusan dibuat. Terutama saat pilihan sedang sama baiknya, atau bahkan sama buruknya, menurut kita.
Begitulah, keputusan itu akan menuntun kita. Setiap saat, sepanjang usia kita.
Sampai ada saatnya harus ada sebuah keputusan besar yang dibuat.
Dan aku hanya berharap keputusan-keputusan yang menjadikan hidupku baik. Walau tidak selalu benar.
I need You, dear ALLAH. Please stay close.
Amin.
Powered by Telkomsel BlackBerry®