semoga :)

Tiba-tiba aku keinget kata-kata seorang temen lewat message di fb. kira-kira isinya gini: "i love your blog, tapi kenapa isinya sedih2 mulu ya?". Aku kaget! "apa iyaa?"

Aku review lagi, dan ternyata benar, sebagian besar postingan aku awali sama cerita2 sedih. *sumpah, drama banget! wkwkw

Ngga tau kenapa, saat sedih aku lebih gampang mengekspesikan diri lewat tulisan. Kata-kata yang keluar 'relatif' lebih lancar lah. Tapi apa iya gitu?

Oke2, soal itu di-skip dulu ya.

Lagi-lagi, personal report. Berita baiknya: aku bener2 bebas dari salah satu kewajiban ke mama papa. *yayy!

*foto yang paling kiri & tengah: waktu aku ada di acara wisuda mamah papah, 20 tahun yang lalu.

Dan sekarang, mereka berdua yang dampingin aku :')

Tapi Sarah di foto paling kiri & paling kanan jelas ngga sama. Sarah 20 tahun yang lalu, otaknya ngga dipenuhin sama pilihan2 yang begitu rumit. :)

Semuanya begitu kerasa belakangan ini. Aku baru sadar, ternyata memilih itu ngga gampang ya? Tingkat kesulitannya mulai bertambah. mulai dari memilih mainan kayak apa, mau sekolah dimana, sampai memilih jurusan kuliah. Sekarang, aku mulai dihadapkan dengan pilihan2 yang menentukan hidupku puluhan tahun ke depan.

Dan aku mulai bingung. Mulai menimbang-nimbang.

Mungkin benar, hidup itu dijalani aja. Masalahnya, aku terlalu takut. "Salah memilih, berarti salah menentukan jalan hidup." *ah, mungkin aku mikirnya kejauhan. --"

Tapi berlebihan ngga sih? Aku termasuk cewek dengan banyak impian. Impianku memang ngga

muluk2, tapi cukuplah untuk konsep hidupku beberapa tahun ke depan :) . Saat mulai aku jalani, aku dihadapkan sama keadaan. Dan mulai menimbang-nimbang lagi. Fokus dengan mimpi, atau pasrah dengan keadaan? Pertanyaan bodoh memang, tapi selalu sulit dijawab waktu kenyataannya ada di depan mata.

Setidaknya, aku berusaha mencari keputusan yang tepat, bukan yang benar :)

Malam ini, aku mulai dengan satu keputusan: "aku melepaskan sesuatu yang bukan hak-ku"

Dan semoga ini tepat. Semoga :)